NARASINETWORK.COM -Dalam rangka menjalankan program pengabdian kepada masyarakat, Rizca Haqqu, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi dari Telkom University, dengan dukungan Telkom Indonesia melalui program #AyoBerAKSI, sukses mengadakan seminar dan pelatihan bertema "Rebranding Penghayat Kepercayaan di Era Digital."
Kegiatan ini berlangsung di Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial, Telkom University, Bandung, pada Sabtu, 23 November 2024, pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB, dengan tujuan memperkuat identitas digital komunitas Aliran Kebatinan Perjalanan (AK Perjalanan).
Kegiatan ini diikuti oleh anggota komunitas AK Perjalanan dari berbagai daerah, dengan fokus utama pada pelatihan konsep personal branding dan pemanfaatan media sosial, seperti TikTok dan Instagram, untuk membangun eksistensi komunitas di ruang digital.
Rizca Haqqu, bersama narasumber lain, Jeje Jaelani, memberikan panduan teoritis dan praktis tentang bagaimana membangun citra positif melalui teknologi modern.
Dalam pemaparannya, Rizca Haqqu menjelaskan bahwa personal branding adalah langkah penting bagi komunitas AK Perjalanan untuk menunjukkan keaslian, konsistensi, dan keunikan mereka di tengah masyarakat.
Keaslian ditampilkan melalui pengangkatan nilai-nilai spiritual dan budaya, sementara konsistensi diperkuat dengan narasi dan visual yang selaras di berbagai platform digital.
“Personal branding bukan hanya tentang mengenalkan diri, tetapi juga tentang menyampaikan nilai-nilai yang kita perjuangkan. Dengan media sosial, kita bisa mengubah stigma negatif menjadi pemahaman yang lebih positif,” ujar Rizca.
Baca juga: Ribuan Warga Kota Cirebon Padati Kampanye Akbar Paslon Eti-Suhendrik, Digoyang Duo Biduan Pantura
Jeje Jaelani menambahkan bahwa media sosial merupakan alat yang sangat efektif untuk memperluas jangkauan audiens. Ia memberikan tips tentang bagaimana komunitas dapat memanfaatkan algoritma platform digital untuk mempromosikan nilai-nilai mereka secara luas. Peserta diajarkan memanfaatkan fitur-fitur populer, seperti tren musik, efek visual, dan narasi pendek, yang mampu menarik perhatian generasi muda.
Selain pemaparan teori, peserta juga dilibatkan dalam sesi praktik langsung yang interaktif. Mereka belajar membuat video pendek yang merepresentasikan budaya dan nilai-nilai spiritual komunitas AK Perjalanan.
Dengan bimbingan narasumber, peserta diajarkan cara mengambil gambar, mengedit video secara sederhana, hingga menyusun strategi distribusi konten di platform seperti TikTok dan Instagram.
Baca juga: Netty Prasetiyani Ingatkan Pentingnya Membangun Keluarga Berkualitas, Fokus Program Bangga Kencana
Antusiasme peserta terlihat jelas ketika mereka memproduksi konten-konten yang menarik dan relevan dengan identitas komunitas. Video yang dihasilkan kemudian diunggah sebagai simulasi distribusi, dan langsung mendapatkan evaluasi dari para narasumber.
Rizca dan Jeje memberikan saran-saran praktis untuk meningkatkan kualitas konten, seperti penggunaan elemen visual yang mencolok dan narasi yang kuat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program #AyoBerAKSI, inisiatif Telkom Indonesia untuk mendukung pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi teknologi. Rizca Haqqu, sebagai dosen Telkom University, menjadikan kegiatan ini sebagai upaya nyata untuk memberdayakan komunitas lokal agar mampu memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan eksistensi mereka.
Baca juga: Ratusan Saksi TPS di Kota Cirebon Siap Jemput Kemenangan Eti-Suhendrik, Amankan Suara BERES
“Pelatihan ini adalah wujud nyata kolaborasi antara akademisi dan perusahaan untuk membantu masyarakat mengembangkan potensi mereka di era digital. Kami berharap komunitas AK Perjalanan dapat lebih percaya diri memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk menyampaikan nilai-nilai mereka kepada masyarakat luas,” ungkap Rizca.
Hasil dari pelatihan ini sangat menggembirakan. Para peserta berhasil memproduksi beberapa konten video yang menggambarkan nilai-nilai unik komunitas mereka. Selain itu, mereka juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya strategi distribusi konten untuk mencapai audiens yang lebih luas.
Jeje Jaelani menyampaikan apresiasinya terhadap semangat peserta, “Saya terkesan dengan semangat mereka. Meski banyak yang baru pertama kali menggunakan teknologi digital, mereka cepat beradaptasi dan menghasilkan konten yang sangat baik. Ini adalah langkah awal yang sangat positif.”
Baca juga: Cawalkot Cirebon Eti Herawati Sebut Kelurahan Argasunya Potensi Peternakan Sapi yang Berkualitas
Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana pemberdayaan dan edukasi. Dengan kolaborasi yang terus diperkuat antara akademisi, komunitas, dan korporasi seperti Telkom Indonesia, nilai-nilai kebudayaan dan spiritualitas komunitas lokal dapat semakin dikenal dan dihargai di era modern ini.